SOLO– Perundingan atau biasa dikenal dengan istilah bullying merupakan sebuah tindakan kekerasan yang memiliki pengaruh buruk terhadap korbannya. Bahkan tak jarang korban depresi karena mengalami penindasan tersebut. Tak hanya itu, menurunnya minat mengerjakan tugas yang diberikan guru atau menurunnya minat untuk mengikuti kegiatan sekolah juga terjadi pada korban.
Sebagai upaya pencegahan tindakan bullying di sekolah, SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta melalui Program Bimbingan Konseling (BK) mengadakan sosialisasi Anti-Bullying kepada seluruh siswa, tak terkecuali siswa-siswi kelas 3.
Hari ini, Jum’at (10/11) para siswa kelas 3 SD IT Nur Hidayah mengawali kegiatan di sekolah dengan sholat dhuha, berdoa, lalu membaca surat Al-Kahfi ayat 1-10. Kegiatan ini sudah dilaksanakan secara rutin setiap hari Jum’at, mulai pukul 07.00 WIB sampai 07.30 WIB. Setelah itu, mereka menuju ruang meeting sekolah untuk mendapatkan sosialisasi Anti-Bullying.
Kegiatan sosialiasai tersebut dipandu langsung oleh Ibu Anniez Rachmawati Musslifah, M. Psi. Dalam sosialisasinya, beliau mengatakan, “Teman-teman, kalau kita tidak mau sakit hati atau sakit fisik, jangan membuat teman kita sakit terlebih dahulu. Bullying ini adalah tindakan yang bisa menyakiti seseorang atau teman kita. Bentuk-bentuk bullying ada banyak, di antaranya : (1) kontak fisik langsung, seperti memukul, menendang, dll; (2) kontak verbal langsung, seperti mengejek, menghina; (3) perilaku non verbal langsung, misalnya : melihat sinis, menjulurkan lidah, dll; (4) perilaku non-verbal tidak langsung, misalnya mendiamkan, mengucilkan; (5) pelecehan seksual.”
Para siswa selain mendapatkan edukasi tentang anti-bullying, mereka juga diajarkan aneka tepuk seputar anti-bullying sehingga suasana sosialisasi tersebut terlihat hidup. Para siswa sangat antusias dalam mengikuti.
Mikayla (3D), salah satu siswa mengatakan, “Bagus, ada penjelasan bully ini. Dari penjelasan ini aku jadi tahu yang harus aku lakukan nanti kalau dijahilin lagi.”
(Abshi)