SOLO–Sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung, SDIT Nur Hidayah Surakarta menyelenggarakan kegiatan edukasi anti bullying atau anti perundungan khusus untuk siswa-siswi kelas 1.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Bidang Bimbingan Konseling sekolah dan dilaksanakan pada hari Kamis (9/11/ 2023), di aula sekolah.
Para siswa mendapat edukasi tentang bahaya bullying dan pentingnya sikap yang proaktif dalam melawannya. Selanjutnya mereka diajak untuk membuat komitmen anti bullying secara simbolis. Setiap anak mengecap telapak tangan mereka yang diberi pewarna ke selembar kain. Tindakan ini memiliki tujuan agar anak-anak tidak hanya memahami komitmen mereka, tetapi juga secara harfiah meninggalkan jejak warna dari tangan mereka sebagai simbol kesepakatan bersama dalam melawan bullying.
Ruqoyyah (7th), salah satu siswa kelas 1 menuturkan, “ Aku senang karena menjadi tahu bahwa sesama teman harus saling menjaga dan tidak boleh menyakiti.”
Dea Resti, S. Pd, dari Bidang Bimbingan Konseling di SDIT Nur Hidayah Surakarta, menyatakan, “Kami percaya bahwa pendekatan edukasi anti bullying ini bukan hanya mengajarkan anak-anak tentang bahaya bullying, tetapi juga memberi mereka alat untuk berbicara dan melawan perilaku tersebut. Kami berharap melalui kegiatan ini, siswa-siswi kami dapat menjadi pahlawan masa kini yang berani melindungi satu sama lain dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk semua.”
Adapun Wulansari, S.P, S. Pd selaku waka humas SDIT Nur Hidayah memaparkan, “Dengan kegiatan edukasi anti bullying ini, SDIT Nur Hidayah Surakarta berkomitmen untuk membentuk generasi muda yang memiliki kesadaran sosial tinggi, mampu membela diri dan teman-temannya, serta menjadikan sekolah sebagai tempat di mana setiap anak merasa diterima dan dihormati. Dengan langkah-langkah konkret ini, SDIT Nur Hidayah Surakarta mengajak seluruh komunitas sekolah dan orang tua untuk bersama-sama menghadirkan lingkungan belajar yang aman, positif, dan inklusif bagi setiap siswa, di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut terhadap perundungan. ”
(YS)