Asah Jiwa Kerjasama: Siswa Kelas 5C SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta Praktikkan Belajar di Mana Saja, di Mana Saja Belajar

SOLO (08/09) — Para siswi kelas 5C SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta prakktikkan kegiatan mengasah jiwa kerjasama pada Jumat (08/09). Bertempat di rumah salah satu siswa di bilangan Gonilan Kartasura, gadis-gadis kecil itu tampak asyik berdiskusi seraya memotong, menempel, dan menyusun gambar binatang dan tumbuhan menjadi sebuah skema jaring makanan. Mereka kompak bekerjasama dalam kelompok. Kesempatan ini mereka manfaatkan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan meskipun tidak di ruang kelas. “Kami sedang memperdalam pengetahuan di pelajaran IPAS dan Bahasa Arab. Kerjasama membuat jaring makanan dan bersama-sama menyusun kata dalam bahasa Arab. Ternyata seru belajar dengan cara seperti ini. Saya senang karena bisa saling berbagi pengetahuan dengan teman,” ucap Echa, salah satu siswi. Di saat ananda mengikuti kegiatan belajar bersama ini, para ayah dan mengikuti kegiatan POMG di ruangan lainnya di lokasi yang sama.Kegiatan POMG (Paguyuban Orang Tua Murid dan Guru) merupakan kegiatan yang mempertemukan orang tua siswa dan guru di bawah koordinasi bidang humas sekolah. . Tujuannya untuk membangun sinergi positif dalam mendampingi tumbuh kembang ananda. Selain itu mengokohkan pribadi ayah bunda dengan kajian, sharing kegiatan bersama wali kelas, dan terjalinnya ukhuwah yang erat antar orang tua dan guru.”Sudah menjadi kebiasaan baik di SDIT Nur Hidayah, orang tua dan para guru kelas menjalin kolaborasi dengan semangat kekeluargaan. Salah satunya dengan berkumpul bersama dalam kegiatan POMG seperti ini.” kata Muslikah, S. Pd, wali kelas 5C. “Saat ayah bunda mengikuti kegiatan POMG, anak-anak tetap melakukan kegiatan belajar. Jadinya kami membuat kegiatan belajar sambil silaturahmi. Ayah bunda tenang, anak-anak senang,” sambungnya. Kegiatan POMG diselenggarakan sebanyak 2 kali setiap semester. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program penguatan komunikasi antara sekolah dan keluarga sehingga terjadi sinergi yang kuat untuk mewujudkan pendidikan sahabat keluarga dan ramah anak. Maka tak ada moment yang terlewat untuk belajar, di mana saja dan kapan saja belajar. (Msl)